Panggung sandiwara seorang pengembara lapuk

Minggu, 07 Juli 2013

L

Aku rindu di masa kita saling menahan kantuk di malam hari demi bisa berbicara satu sama lain

Sama

  Aku masih ditempat yang sama. Di sebuah kepingan hati yang berantakan. Nafas ini juga tetap,tetap terengah dan tak beraturan ketika menatap matamu. Persis ketika jumpa pertama  di lorong kelas sekolah menengah pertama kita. Dan seperti biasa,aku juga tak mampu berkata. Hanya mendesis dan berujar,indahnya, terucap dalam hati.

  Mungkin kini engkau jenuh, mencoba berjalan ke arah lain untuk mencari terang yang lebih baik. Jalanilah, carilah yang engkau mau. Aku tetap di tempat yang sama.

  Dan ketika kau lelah,dan  menemukan jalan buntu,jangan segan menengok ke belakang. Aku masih di tempat yang sama. Masih menunggu untuk hati yang telah kubagi denganmu. Kemarilah,aku ditempat yang sama. Aku akan memelukmu dan mengajakmu pulang, ketempat seharusnya.

  Untuk wanita yang tersebut dalam doa, ini kisah kita. Mungkin untuk beberapa saat aku akan melakukan sendiri apa yang biasa kita lakukan berdua. Aku tau aku tak akan bisa, tapi ketik maaf tak lagi mampu mengembalikan semuanya, aku harus melakukannya. 

  Aku tak menganggap kita seperti romeo juliet, karena aku terlalu buruk untuk disamakan dengannya. Aku ingin kau kenang sebgai diriku sendiri, sebagai orang yang pernah menulis cerita di kehidupanmu. Mungkin aku terlalu banyak menggoreskan kan luka untukmu, sehingga menghitamkan semua perasaanmu padaku. Maaf,aku memang bodoh untuk itu.

  Untuk wanita terhebat yang kutau,terima kasih untuk semuanya. Terima kasih telah meluangkan beberapa tahun dari 16 tahun waktumu menginjak bumi. Terima kasih telah menunjukkan dan menjaga sisi lemahku. Terima kasih untuk kecupan manis dan pelukan hangat itu. Terima kasih untuk senja,hujan, dan terik itu. semua akan biasa saja ketika aku lalui tanpamu. Terima kasih untuk kesabaran yang mungkin akhirnya terbatas itu :) ya aku tau itu semata karena tingkahku. Terima kasih untuk semuanya. Senyum itu,tawa itu,semuanya. Sekali lagi itu akan biasa saja bila bukan kamu. 

  La,jangan bangunkan aku dulu. Aku masih ingin menikmati mimpi itu. Mimpi yang selalu kau alunkan padaku. Indah,begitu indah :)

  inget,kamu ngga perlu nunggu 25.25 , aku selalu kangen :) nek kamu kangen,mampiro,lewato. Tinggalo lagi ya nggapapa :))

i love you

  Munyu