Panggung sandiwara seorang pengembara lapuk

Sabtu, 04 Februari 2012

   Sore ini hujan masih terus turun.Dan aku membiarkannya jatuh membasahi tubuhku.Membiarkannya tertarik gravitasi melalui kulitku,dan membiarkannya menyusup dalam tubuhku melalui pori poriku.Sudah puluhan tetes mengenai wajahku.Sengaja tak kuseka,aku masih ingin menikmati dinginnya.Sedingin perasaan itu.
   Aku sempat menoleh,saat laju motorku melintas di depan tempat itu.Masih sama saat pertama aku duduk disana,tak sedikitpun berubah.Lumut masih menghijau,kurasa itu lumut yang sama.Yang sempat menodai sweatermu.Yang mungkin tak pernah kau sadari.Sama seperti saat kau menodai perasaan itu.
   Aku menatap lurus ke jalanan.Jalan yang pernah aku lintasi saat menuju tempat yang kau inginkan..Walaupun sedikit mengecewakanmu karena tidak seperti yang kau mau.Jalan yang liar,di mana para joki memecu kuda besinya tanpa peduli.Sama seperti saat anjing liar menyusup dan mengecewakan perasaan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar